Ayat - Ayat Cinta
Sinopsis Novel Ayat Ayat Cinta
Fahri bin Abdullah Shiddiq adalah seorang mahasiswa Universitas Al Azhar
Cairoyang berasal dari Indonesia. Dia tinggal di sebuah flat sederhana
bersama keempat orang temannya yang juga berasal dari Indonesia. Fahri
adalah orang yang“lurus” dan sangat disiplin terhadap peta hidupnya.
Dari peta hidupnya itu, tersurat bahwa tujuan utama yang ingin dia capai
ialah lulus S2 Al Azhar. Namun, Fahri nampaknya tidak bisa lepas dari
kisah percintaan yang dia alami di Mesir yang rupanya sudah menjadi
qadha baginya. Wanita pertama yang ikut bersandiwara dalam kisah
percintaannya adalah Maria. Gadis Kristen Koptik yang mengagumi Al Quran
itu adalah tetangga satu flat Fahri. Keluarga Maria sangat akrab dengan
Fahri terutama Maria. Kekagumannya terhadap Fahri berubah menjadi
cinta. Sayang, cinta Maria hanya tercurah dalam diary saja.
Selain Maria, ada Nurul yang juga jatuh hati pada Fahri. Sebenarnya, Fahri menaruh hati pada gadis manis, anak seorang kyai terkenal itu. Namun, fahri tidak pernah menunjukkan perasaannya lantaran rasa mindernya yang hanya anak seorang petani. Setelah itu ada Noura. Noura juga merupakan tetangga Fahri yang selalu disiksa ayahnya sendiri. Fahri hanya berempati dengan Noura dan ingin menolongnya, tidak lebih. Namun, Noura mengharap lebih. Inilah yang menjadi masalah besar ketika Fahri harus mendekam di penjara lantaran Noura Menuduh Fahri memperkosanya. Yang terakhir adalah Aisha. Dialah gadis yang dipilih Fahri untuk menjadi pendamping hidupnya. Kisah perjumpaannya dengan Aisha dimulai dari pertemuan di Metro sampai perjodohannya oleh rekannya sendiri yang merupakan paman Aisha, Eqbal. Aisha jatuh cinta pada Fahri dan Fahri juga tidak bisa membohongi hatinya.
Saat tertimpa musibah, saat Fahri dipenjara atas tuduhan dari Noura, saat itulah Fahri di uji oleh Tuhannya. Namun, musibah itu justru memperkuat imannya. Dan saat peristiwa itulah yang melibatkan Maria sebagai saksi kunci Fahri yang mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Maria yang sedang sekarat karena merindukan Fahri tidak bisa hadir dalam persidangan. Hal inilah yang juga menjadi ujian kesetiaan cintanya pada Aisha karena hanya dengan sentuhan dan ucapan sayang dari Fahri, Maria dapat tersadar. Fahri pun menikahi Maria. Dari diary Maria, Fahri tahu betapa Maria mencintainya. Saat itulah Maria dapat hadir dalam persidangan untuk menjadi saksi yang pada akhirnya dapat membebaskan Fahri.
Fahri, Aisha, dan Maria hidup bahagia. Namun, Sang Khalik memiliki kehendak yang lain. Penyakit Maria kembali kambuh dan ia pun meninggal. Ia meninggal saat sedang memiliki wudhu. Ia meninggal dalam keadaan Islam.
Selain Maria, ada Nurul yang juga jatuh hati pada Fahri. Sebenarnya, Fahri menaruh hati pada gadis manis, anak seorang kyai terkenal itu. Namun, fahri tidak pernah menunjukkan perasaannya lantaran rasa mindernya yang hanya anak seorang petani. Setelah itu ada Noura. Noura juga merupakan tetangga Fahri yang selalu disiksa ayahnya sendiri. Fahri hanya berempati dengan Noura dan ingin menolongnya, tidak lebih. Namun, Noura mengharap lebih. Inilah yang menjadi masalah besar ketika Fahri harus mendekam di penjara lantaran Noura Menuduh Fahri memperkosanya. Yang terakhir adalah Aisha. Dialah gadis yang dipilih Fahri untuk menjadi pendamping hidupnya. Kisah perjumpaannya dengan Aisha dimulai dari pertemuan di Metro sampai perjodohannya oleh rekannya sendiri yang merupakan paman Aisha, Eqbal. Aisha jatuh cinta pada Fahri dan Fahri juga tidak bisa membohongi hatinya.
Saat tertimpa musibah, saat Fahri dipenjara atas tuduhan dari Noura, saat itulah Fahri di uji oleh Tuhannya. Namun, musibah itu justru memperkuat imannya. Dan saat peristiwa itulah yang melibatkan Maria sebagai saksi kunci Fahri yang mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Maria yang sedang sekarat karena merindukan Fahri tidak bisa hadir dalam persidangan. Hal inilah yang juga menjadi ujian kesetiaan cintanya pada Aisha karena hanya dengan sentuhan dan ucapan sayang dari Fahri, Maria dapat tersadar. Fahri pun menikahi Maria. Dari diary Maria, Fahri tahu betapa Maria mencintainya. Saat itulah Maria dapat hadir dalam persidangan untuk menjadi saksi yang pada akhirnya dapat membebaskan Fahri.
Fahri, Aisha, dan Maria hidup bahagia. Namun, Sang Khalik memiliki kehendak yang lain. Penyakit Maria kembali kambuh dan ia pun meninggal. Ia meninggal saat sedang memiliki wudhu. Ia meninggal dalam keadaan Islam.
0 komentar:
Posting Komentar